Asal usul Desa Gombong Sari menurut para tokoh dan para orang tua terdahulu menerangkan bahwa. Pada saat pemerintahan Hindia Belanda pada Tahun kurang lebih 1900an Belanda ingin membuat jalan raya dari Karawang menuju Cirebon , sampai di satu tempat pembuatan jalan yang akan dilalui berdiri kokoh subuah pohon besar yang di sebut dengan pohon anggun sari, pohon ini selain besar juga sangat tinggi. Pada saat pohon itu akan di tebang ternyata tidak bisa / tidak mempan menggunakan golok atau kampak, sehingga membuat bingun bagi petugas pelaksana pembuatan jalan maupun pemerintahan Hindia Belanda. Selain susah di tebang oleh alat apapun pohon itu juga di kenal sangat angken dan konon katanya banyak dedemit/setan penghuni pohon tersebut.
Akhirnya pemerintahan Hindia Belanda meminta bantuan kepada sultan Cirebon, Kanjeng Sihun Cirebun memerintah Ki Gede Mayang (seorang ulama santri yang banyak santrinya) untuk menebang pohon tersebut. Dengan pedangnya yang sakti akhirnya pohon itu tumbang sampai para dedemit penunggu pohon itupun sudah tidak ada lagi. Kemudian setelah pohon itu tumbang Ki Gede Mayung menyuruh murid perempuannya yang bernama Dewi Anggun Sari untuk menunggu di pohon itu, sedangkan beliau sendiri pulang ke Desa Mayung (sebelah barat Desa Cicalang) Dewi Anggun Sari juga seorang murid Ki Gede Mayang yang sangat sakti beliau mempunyai kesaktian bisa melihat dari jarak kejauhan. Akhirnya daerah yang ditunggui oleh Nyai Dewi Anggun Sari di beri nama Desa Gombong Sari bmenggambil dari nama pohon Anggun Sari dan Dewi Anggun Sari.
Luas Wilayah : 2,223 Km2
Terdiri dari 4 Dusun, 4 RW dan 8 RT
Sebelah Utara Terdapat Desa Sukaraja
Sebelah Selatan Terdapat Desa Cibadak
Sebelah Barat Terdapat Desa Sukapura
Sebelah Timur Terdapat Desa Dayeuh Luhur
Jarak ke Kecamatan Rawamerta 5 km
Jarak ke Ibu Kota Kabupaten Karawang 17 km
Jarak ke Ibu Kota Provinsi Bandung 85 km
Jarak ke Ibu Kota Negara di Jakarta 72 km.